Jumat, 03 Januari 2014

Google PlayStore Ada di BB Z10, BlackBerry Beralih ke Android?


Liputan6.com, Banyak kejutan menarik yang dihadirkan BlackBerry pasca mengumumkan diri untuk membatalkan rencana menjual perusahaan hingga penunjukkan CEO baru. John Chen, CEO baru BlackBerry pun sempat menyebut rencana untuk tetap merilis perangkat pintar. Dan yang menarik, ia tidak pernah berniat untuk beralih menggunakan sistem operasi Android.

Padahal sudah terbukti jika Android telah sukses mengantarkan sejumlah produsen menuai kesuksesan dalam bisnis perangkat pintar. Namun sebuah bocoran yang baru-baru beredar seakan menunjukkan fakta lain.
Besar kemungkinan jika saat ini BlackBerry tengah melakukan uji coba internal untuk pembaruan sistem operasi BB 10.2.1. Sebuah bocoran screenshot menunjukkan bahwa BlackBerry nampaknya juga tengah melakukan uji coba sistem operasi Android pada perangkat BlackBerry 10 (BB 10).
Dilansir laman Crackberry, Senin (11/11/2013), screenshot tampilan Google Play Store yang diunggah melalui forum ini menampakkan diri pada ponsel yang berjalan menggunakan BlackBerry Z10.
Bukan tidak mungkin jika akhirnya BlackBerry menyerah dengan keadaan dan mengadopsi Android pada ponsel pintar besutannya. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi mereka yang merindukan koleksi aplikasi yang relatif beragam. (vin/dew)

pengalaman maperta 2013


          

        MAPERTA, dari namanya mungkin ini asing bagi anda begitu pun saya, namun setelah mengikuti kegiatannya saya baru tau arti sebenarnya dari maperta. sebelumnya saya beritahu dulu bahwa maperta adalah kependekan dari masa perkenalan anggota. jadi dalam acara ini seluruh mahasiswa baru akan mengetahui orang-orang yang ada dalam keluarga mahasiswa kimia unjani. 
         kegiatan maperta sangat berkesan bagi saya karena selain kita dapat menerima materi maupun motivasi dari narasumber dan para senior, saya juga dapat merasakan rasa kekeluargaan antara mahasiswa baru. mengapa demikian? maka dari itu saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman saya selama mengikuti acara maperta.
         hari jum'at tepatnya jam setengah sembilan seharusnya kami sudah berkumpul di dekat sekre himaka, namun kami telat dan kami menerima hukuman pertama kami yaitu push up sebanyak 10 kali. itu mungkin tidak terlalu berat, namun setelah itu  para laki-laki dikumpulkan oleh panitia maperta dengan alasan seluruh mahasiswa baru laki-laki tidak botak sedangkan seharusnya mahasiswa laki-laki itu botak. diawali dengan pertanyaan kepada teman saya Ardian yang biasa kami sebut "kesmek". saat ditanya oleh panitia mengapa rambutnya tidak botak dia menjawab bahwa bila dia botak maka dia akan sakit, itu adalah jawaban teraneh bagi saya karena tidak ada hugungannya botak dengan sakit kecuali jika dia adalah samson otot kawat tulang besi. setelah semua ditanya akhirnya kami pun diizinkan untuk bergabung kembali bersama teman-teman kami berdasarkan infanteri atau kelompok.
          




diatas itu adalah awal kegiatan maperta, sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan namun akan menyusul dikarenakan ada hal tak derduga, maaf

Kisah Sukses Sayfudin Zuhri dengan Beternak Sapi Perah



Kategori: INSPIRASI HIDUP, KISAH ORANG SUKSES | 2,373 views

Kisah Sukses Sayfudin Zuhri dengan Beternak Sapi PerahDari modal awal dua ekor sapi perah, Sayfudin Zuhri berhasil menjadi peternak sukses di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kuncinya, jangan cepat puas.
Sayfudin adalah contoh peternak sapi perah yang berhasil mengembangkan usahanya. Setelah 13 tahun berkutat di usaha ini, kini pria yang biasa dipanggil Sutrikno ini bisa berbangga, lantaran usaha yang dilakoninya dengan tekun ini berhasil. Dari modal dua ekor, kini jumlah ternaknya telah menembus angka 50-an ekor.
50-an ekor sapi yang dipeliharanya mampu menghasilkan produk susu yang menjadi penopang kehidupan keluarga. Setiap sapi rata-rata dapat menghasilkan 10 liter susu segar per hari. Dengan harga Rp. 3.000, maka peternak seperti Sayfudin mampu meraup penghasilan Rp. 360.000 per hari atau sekitar Rp. 10.800.000 per bulan. ”Dari usaha tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar pria rendah hati ini.
Berkat usaha ternak sapi perahnya tersebut, Sayfudin pun sukses mengangkat derajat perekonomian keluarga. Ayah tiga anak ini bisa membeli rumah, kebun, mobil, bahkan mampu menunaikan rukun Islam yang kelima. ”Alhamdulillah kehidupan kami sekarang lebih dari cukup,” kata pria yang hanya lulusan SMP tersebut.
Meski telah menuai sukses, Sayfudin mengaku belum sepenuhnya puas. Cita-citanya adalah terus menambah jumlah sapinya agar usahanya semakin maju. Syafudin berpendapat, usaha ternak sapi perah bakal semakin prospektif lantaran kebutuhan susu murni nasional terus meningkat. ”Kesadaran masyarakat kita meminum susu semakin hari semakin baik, itu berdampak bagus bagi peternak seperti kami,” tuturnya.
Kendala menjadi peternak sapi perah memang masih ada. Situasi sulit yang dihadapi peternak sapi perah seperti Sayfudin adalah ketika harga jual susu di tingkat koperasi jatuh. Sialnya, tak banyak pilihan bagi para peternak untuk keluar dari situasi ini. ”Lebih repot lagi jika sapi bunting. Produksi susu pasti turun,” aku Sayfudin.
Menurut Sayfudin situasi seperti itu, membutuhkan kreatifitas peternak dalam memecahkannya. Daripada berkutat dengan masalah pelik harga jual susu yang tak kunjung ketemu titik temunya, Syafudin memilih mencari pemasukan dari sumber lain atau paling tidak bisa mengurangi biaya perawatan.
Berbekal informasi yang dia dapat, belakangan, Sayfudin memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan baku energi bio gas. Dengan pemanfaatan kotoran sapi menjadi bio gas, Syafudin mengaku bisa menghemat hingga Rp10.000 per hari untuk biaya penerangan rumah dan kandang sapi.
Selain itu, limbah bahan baku bio gas ini oleh Sayfudin kemudian diolah lagi menjadi pupuk  Tak hanya itu kebun seluas empat hektare yang sekaligus menjadi kandang ternaknya juga dimanfaatkan untuk ditanami kopi robusta
Tak heran bila pria kreatif ini menjadi panutan bagi ribuan peternak sapi perah yang ada di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. “Kita harus kreatif dengan segala masalah yang ada. Kalau tidak, ya gak akan maju-maju. Petani atau peternak seperti kebanyakan gak akan bisa menikmati jerih payahnya,” pesan Sayfudin.
Perjalanan Sayfudin hingga menjadi sekarang cukup panjang. Pada tahun 1987, ketika menginjak usia 22 tahun, dia mulai mengikuti jejak orangtuanya yang juga peternak sapi perah. Keinginan Sayfudin mengikuti jejak orang tua dilatarbelakangi minatnya dengan dunia ternak.
Sayfudin benar-benar total menimba ilmu dari orang tuanya. Semua hal yang berkaitan dengan dunia ternak sapi perah dia pelajari. Mulai dari pakan, kebersihan kandang, cara memerah susu, dan perawatan sapi agar menghasilkan produk susu berkualitas.
Ibarat murid sekolah, Sayfudin juga memegang prinsip bahwa setiap tahun dia harus naik kelas. Dia berprinsip tak ingin hanya sekadar menjadi peternak sapi perah seperti yang dilakukan orang tuanya atau peternak lainnya di Desa Kalipucung, Pasuruan, melainkan harus memiliki nilai lebih.
Berkat keuletan dan motivasinya, tak heran Sayfudin mampu mentransfer ilmu dari orang tuanya dengan cepat. Pada tahun ketujuh sejak dia masih menjadi ’murid’ orang tua, Sayfudin telah memiliki tujuh ekor sapi perah dari modal awal yang hanya dua ekor.
Dan, keinginan Sayfudin untuk terus maju tak pernah padam. Meski telah memelihara tujuh sapi perah dia ingin menambah ternaknya lagi. ”Padahal, dengan dua ekor sapi perah saja sudah cukup untuk mendukung perekonomian keluarga,” katanya.
Kini, ternak sapi perahnya mencapai 50-an ekor. Tak semua sapi-sapi perahnya dia pelihara sendiri di lahan ternaknya yang seluas empat hektare. Karena lahan tersebut dinilai terlalu sempit untuk bisa menampung seluruh ternak sapinya, sebagian peliharaan dia titipkan kepada orang lain dengan sistem bagi hasil.
Melalui pola kemitraan tersebut, Sayfudin mengaku senang karena mampu berbagi dengan orang lain. Kebanyakan, peternak yang bermitra dengan Sayfudin pun merasa senang karena selain mendapat penghasilan, juga bisa menimba ilmu dari sosok yang dikenal supel ini.
- See more at: http://kisahsukses.info/kisah-sukses-sayfudin-zuhri-dengan-beternak-sapi-perah.html#sthash.kJymXD4P.dpuf

AWALNYA GAPTEK JADI HI-TECH

Tahukah kalian seberapa besar pengaruh teknologi dalam kehidupan kita? Tidak dipungkirisekarang zaman semakin berkembang maju bersamaan dengan teknologi yang semakin canggih. Di era Teknologi ini kita dituntut untuk selalu “up to date” dalam segala hal, terutama dalam informasi. Teknologi informasi banyak didapat melalui internet dan website yang ada didalamnya.
Dari mulai anak sekolah, mahasiswa,karyawan bahkan para pejabat pun sudah tidak asing lagi dengan teknologi informasi. Lalu bagaimana pengaruh teknologi informasi terhadap diri saya sendiri? Justru disitulah letak permasalahannya.
Sebelum saya memutuskan untuk memulai kuliah, saya hanyalah seorang manusia biasa yang sama sekali acuh tak acuh dalam menyikapai teknologi informasi ini. Bisa dibilang bahwa saya adalah orang “gaptek” alias gagap teknologi. Saya merasa agak merinding apabila sudah berhubungan dengan komputer. Hal itu bisa jadi disebabkan dengan minimnya fasilitas yang saya miliki. Ketika orang-orang sibuk dengan informasi-informasi terbaru seperti email, friendster, facebook dan sebagainya saya hanya terdiam membisu masa bodoh karena tidak terlalu tertarik.
Pertengahan tahun 2013, saya memutuskan untuk kuliah di UNJANI. Dari situlah perjuangan yang berliku pun dimulai. Diawal perkuliahan teknologi informasi, nyaliku sudah menciut ketakutan duluan. Hal pertama yang terlintas dipikiranku, “y Allah, bagaimana ini? Apa yang harus ku perbuat?”. Pertemuan dngan dosen TI pun membuatku bertanya-tanya, seperti apakah orangnya? Apa dia seorang dosen yang “killer”?
Ternyata semua kekhawatiranku terhapuskan setelah ia memperkenalkan dirinya. Sungguh luar biasa, pikirku. Sepertinya dosen ini baik. Ada sedikit perasaan tenang menyelimuti hatiku. Meski ia baik tetap saja ia menuntut kita agar mempelajari dan mengikuti perkembangan teknologi informasi. Mau tak mau hal ini terpaksa mendorong diriku yang semula enggan berhadapan dengan komputer. Dimulai dari membuat sebuah email, facebook dan juga blog. Dan semuanya itu sangat erat hubungannya dengan internet.
Awalnya, saya membuat semua itu semata-mata hanyalah tugas wajib yang mesti dikerjakan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai akrab dan menikmati semuanya. Dengan aktif di facebook, saya mendapatkan lebih banyak teman dan informasi pun lebih cepat didapat. “Media silaturahmi yang baik. Begitu pula dengan blog, disana kita bisa menyalurkan hobi kita berupa tulisan-tulisan, artikel dan bisa juga sebagai media promosi.
Dengan belajar mata kuliah Teknologi Informasi, hal ini benar-benar sudah berpengaruh besar dalam pengetahuan dan hidupku. Sekarang saya sudah tidak enggan lagi berhadapan dengan komputer alias gaptek, tetapi sekarang ada slogan baru dalam hidupku yaitu “hi-tech”, dimana saya merasa lebih tertarik untuk mengikuti informasi yang terkandung didalamnya. Mencari informasi apapun dapat ditemukan di internet. Sebuah jaringan dan situs maya yang bisa menambah ilmu pengetahuan tergantung dari bagaimanacara kita menggunakannya.
Untuk itu saya berterima kasih sekeli kepada ibu saya tercinta, pacar saya, teman-teman dan tak lupa pada bapak Jasmansyah selaku dosen TI Kimia Unjani yang telah membantu dan memberikan dukungannya kepada saya untuk lebih maju lagi. Mudah-mudahan tidak sampai disini saja perjuangan saya dalam mempelajari teknologi informasi, meskipun sudah tidak ada lagi mata kuliah TI, tapi saya akan tetap berusaha untuk tetap aktif dalam dunia teknologi informasi yang semakin canggih lagi . Insya Allah.